KABARINDOKU Dalam kesibukannya menyiapkan sosialisasi rekrutmen peserta Bimtek Kepala Laboratorium PAI, ketua AGPAII Sumatera Utara, Ahmad Taufik Nasution, yang juga Kordinator Hukum dan Adpokasi DPP AGPAII menyampaikan
Analisis TIM DPW AGPAII Sumut, kami memprediksi dua sampai lima tahun kedepan dipastikan sulit mendapatkan jam 24 sertifikasi, dan akan muncul kesulitan pemenuhan jam sertifikasi. Mengapa? Sebab yg Lulus PPG PAI melalui biaya APBN, LPDP dan APBD terus bertambah dan yang lulus dalam satu tahun bisa mencapai 4 ribu lebih sejak 2022, sebelumnya pada 2020 quota nasional PPG disiapkan sekitar 2.000-an seluruh Indonesia, jadi ada dua kali lipat yang lulus dalam pandangan kami (asumtif) , sementara sekolah dan mapel PAI tetap tidak tumbuh dan bertambah menyesuaikan lulus PPG, maka disini baru nanti SANGAT TERASA SEKALI PENTINGNYA SERTIFIKAT KEPALA LABORATORIUM PAI
Sekarang kurang lebih ada sekitar 42.000 lulus pre tes, ditambah lagi yg 2023 ini maka bisa diprediksi kesulitan jam 24 JP akan muncul karena kesenjangan yang lulus PPG dengan JP pada mapel di sekolah
Kasus Aceh, misalnya mereka banyak yang PPG karena semua dibiayai PEMDA karena pemerintah sangat peduli agama, semua yg lulus pre tes langsung PPG karena dibiayai demikian issue yang kami peroleh, dan sekarang di Aceh sudah ada beberapa angkatan Bimtek dan peminatnya satu kelas bisa mencapai 30 an, bahkan mereka rela datang ke Medan untuk pelatihan, mengeluarkan biaya ke lembaga, transportasi dan kost di Kota Medan
Gambar 3 Sertifikat bisa digunakan untuk PAI pada PAUD/TK/SD/SMP/SMA/SMK |
Berdasarkan potensi dan asumsi data dan kasus Aceh maka kami menawarkan Program ini yang segera akan kami putuskan jadwal dengan minimal ada 20 guru yang berminat menjadi calon peserta,
acara direncanakan di Asrama Haji, dengan pembiayaan bersifat mandiri selama 3 hari yang akan dilatih LPTK UIN Sumatera Utara dan TIM AGPAII. Bagi yang berminat bisa menghubungi 081220564918